Kota Bandung



Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga diIndonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Selain itu, Kota Bandung juga merupakan kota terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Gerbangkertosusilo).

Di kota ini tercatat berbagai sejarah penting, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng – TH Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung – ITB), lokasi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Pada tahun 1990 kota Bandung terpilih sebagai salah satu kota paling aman di dunia berdasarkan survei majalah Time.

Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British Councilmenjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

Geografis

Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.

Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama pada musim hujan.

Keadaan geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman kwartier dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu. Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol begitu juga pada kawasan dibagian tengah dan barat, sedangkan kawasan dibagian selatan serta timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat.

Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-rata 200.4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.

Data iklim Bandung, Jawa Barat
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 27.1
(80.8)
27.3
(81.1)
27.9
(82.2)
28.3
(82.9)
28.4
(83.1)
28
(82)
28
(82)
28.6
(83.5)
29.2
(84.6)
29.2
(84.6)
28.3
(82.9)
27.9
(82.2)
28.18
(82.66)
Rata-rata harian °C (°F) 23.3
(73.9)
23.2
(73.8)
23.5
(74.3)
23.7
(74.7)
23.7
(74.7)
22.7
(72.9)
22.5
(72.5)
22.8
(73)
23.3
(73.9)
23.7
(74.7)
23.5
(74.3)
23.6
(74.5)
23.29
(73.93)
Rata-rata terendah °C (°F) 19.5
(67.1)
19.2
(66.6)
19.2
(66.6)
19.2
(66.6)
19
(66)
17.5
(63.5)
17
(63)
17
(63)
17.4
(63.3)
18.3
(64.9)
18.8
(65.8)
19.3
(66.7)
18.45
(65.26)
Presipitasi mm (inci) 243
(9.57)
217
(8.54)
257
(10.12)
246
(9.69)
166
(6.54)
77
(3.03)
70
(2.76)
68
(2.68)
83
(3.27)
174
(6.85)
272
(10.71)
291
(11.46)
2.164
(85,22)
Sumber: Climate-Data.org (altitude: 692m)

Sejarah

Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa namaBandung diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandungyang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.

Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat Nga-Bandung-an Banda Indung, yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda. Nga-Bandung-an artinya menyaksikan atau bersaksi. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat Banda berada.

Dari Bumi-lah semua dilahirkan ke alam hidup sebagai Banda. Segala sesuatu yang berada di alam hidup adalah Banda Indung, yaitu Bumi, air, tanah, api, tumbuhan, hewan, manusia dan segala isi perut bumi. Langit yang berada di luar atmosfir adalah tempat yang menyaksikan, Nu Nga-Bandung-an. Yang disebut sebagai Wasa atau SangHyang Wisesa, yang berkuasa di langit tanpa batas dan seluruh alam semesta termasuk Bumi. Jadi kata Bandung mempunyai nilai filosofis sebagai alam tempat segala makhluk hidup maupun benda mati yang lahir dan tinggal di Ibu Pertiwi yang keberadaanya disaksikan oleh yang Maha Kuasa.

Kota Bandung secara geografis memang terlihat dikelilingi oleh pegunungan, dan ini menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau danau. Legenda Sangkuriang merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan cekungan seperti sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sangkyang Tikoro.

Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah Situ Aksan, yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan untuk permukiman.

Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan permukiman sejak pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tanggal 25 September 1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan ini. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.

Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz pada tanggal 1 April 1906[11] dengan luas wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha pada tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.[12]

Pada masa perang kemerdekaan, pada 24 Maret 1946, sebagian kota ini dibakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah lain.

Pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu bernama Concordia, Jl. Asia Afrika, sekarang, berseberangan dengan Hotel Savoy Homann, diadakan untuk pertama kalinya Konferensi Asia-Afrika yang kemudian kembali KTT Asia-Afrika 2005 diadakan di kota ini pada 19 April-24 April 2005.

Pada tanggal 24 April 2015, Konferensi Asia-Afrika kembali diadakan di kota ini setelah tanggal 20 April-23 April 2015 berlangsung di Jakarta.

Pemerintahan

Dalam administrasi pemerintah daerah, kota Bandung dipimpin oleh wali kota. Sejak 2008, penduduk kota ini langsung memilih wali kota beserta wakilnya dalam pilkada, sedangkan sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kotanya.

Sesuai konstitusi yang berlaku DPRD Kota Bandung merupakan representasi dari perwakilan rakyat. Pada Pemilu Legislatif 2014 anggota DPRD kota Bandung adalah 50 orang, yang kemudian tersusun atas perwakilan sembilan partai.

Wilayah Kota Bandung dibagi menjadi 30 kecamatan dan 151 kelurahan:

  1. Andir
  2. Antapani
  3. Arcamanik
  4. Astanaanyar
  5. Babakanciparay
  6. Bandung Kidul
  7. Bandung Kulon
  8. Bandung Wetan
  9. Batununggal
  10. Bojongloa Kaler
  11. Bojongloa Kidul
  12. Buahbatu
  13. Cibeunying Kaler
  14. Cibeunying Kidul
  15. Cibiru
  16. Cicendo
  17. Cidadap
  18. Cinambo
  19. Coblong
  20. Gedebage
  21. Kiaracondong
  22. Lengkong
  23. Mandalajati
  24. Panyileukan
  25. Rancasari
  26. Regol
  27. Sukajadi
  28. Sukasari
  29. Sumurbandung
  30. Ujungberung

Kependudukan

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya.

Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah di mana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.

Pendidikan

Kota Bandung merupakan salah satu kota pendidikan, presiden pertama Indonesia, Soekarno, pernah menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada masa pergantian abad ke-20.

Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA negeri dan swasta MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 1023 250 184 25 96 130

SMP Negeri

  • SMP Negeri 1 Bandung
  • SMP Negeri 2 Bandung
  • SMP Negeri 3 Bandung
  • SMP Negeri 4 Bandung
  • SMP Negeri 5 Bandung
  • SMP Negeri 6 Bandung
  • SMP Negeri 7 Bandung
  • SMP Negeri 8 Bandung
  • SMP Negeri 9 Bandung
  • SMP Negeri 10 Bandung
  • SMP Negeri 11 Bandung
  • SMP Negeri 12 Bandung
  • SMP Negeri 13 Bandung
  • SMP Negeri 14 Bandung
  • SMP Negeri 15 Bandung
  • SMP Negeri 16 Bandung
  • SMP Negeri 17 Bandung
  • SMP Negeri 18 Bandung
  • SMP Negeri 19 Bandung
  • SMP Negeri 20 Bandung
  • SMP Negeri 21 Bandung
  • SMP Negeri 22 Bandung
  • SMP Negeri 23 Bandung
  • SMP Negeri 24 Bandung
  • SMP Negeri 25 Bandung
  • SMP Negeri 26 Bandung
  • SMP Negeri 27 Bandung
  • SMP Negeri 28 Bandung
  • SMP Negeri 29 Bandung
  • SMP Negeri 30 Bandung
  • SMP Negeri 31 Bandung
  • SMP Negeri 32 Bandung
  • SMP Negeri 33 Bandung
  • SMP Negeri 34 Bandung
  • SMP Negeri 35 Bandung
  • SMP Negeri 36 Bandung
  • SMP Negeri 37 Bandung
  • SMP Negeri 38 Bandung
  • SMP Negeri 39 Bandung
  • SMP Negeri 40 Bandung
  • SMP Negeri 41 Bandung
  • SMP Negeri 42 Bandung
  • SMP Negeri 43 Bandung
  • SMP Negeri 44 Bandung
  • SMP Negeri 45 Bandung
  • SMP Negeri 46 Bandung
  • SMP Negeri 47 Bandung
  • SMP Negeri 48 Bandung
  • SMP Negeri 49 Bandung
  • SMP Negeri 50 Bandung
  • SMP Negeri 51 Bandung
  • SMP Negeri 52 Bandung
  • SMP Negeri 53 Bandung
  • SMP Negeri 54 Bandung
  • SMP Negeri 55 Bandung

SMA Negeri

  • SMA Negeri 1 Bandung
  • SMA Negeri 2 Bandung
  • SMA Negeri 3 Bandung
  • SMA Negeri 4 Bandung
  • SMA Negeri 5 Bandung
  • SMA Negeri 6 Bandung
  • SMA Negeri 7 Bandung
  • SMA Negeri 8 Bandung
  • SMA Negeri 9 Bandung
  • SMA Negeri 10 Bandung
  • SMA Negeri 11 Bandung
  • SMA Negeri 12 Bandung
  • SMA Negeri 13 Bandung
  • SMA Negeri 14 Bandung
  • SMA Negeri 15 Bandung
  • SMA Negeri 16 Bandung
  • SMA Negeri 17 Bandung
  • SMA Negeri 18 Bandung
  • SMA Negeri 19 Bandung
  • SMA Negeri 20 Bandung
  • SMA Negeri 21 Bandung
  • SMA Negeri 22 Bandung
  • SMA Negeri 23 Bandung
  • SMA Negeri 24 Bandung
  • SMA Negeri 25 Bandung
  • SMA Negeri 26 Bandung
  • SMA Negeri 27 Bandung

SMK Negeri

  • SMK Negeri 1 Bandung
  • SMK Negeri 2 Bandung
  • SMK Negeri 3 Bandung
  • SMK Negeri 4 Bandung
  • SMK Negeri 5 Bandung
  • SMK Negeri 6 Bandung
  • SMK Negeri 7 Bandung
  • SMK Negeri 8 Bandung
  • SMK Negeri 9 Bandung
  • SMK Negeri 10 Bandung
  • SMK Negeri 11 Bandung
  • SMK Negeri 12 Bandung
  • SMK Negeri 13 Bandung
  • SMK Negeri 14 Bandung
  • SMK Negeri 15 Bandung

Perguruan Tinggi Negeri

  • Institut Teknologi Bandung
  • Universitas Padjadjaran (Kampus Iwa Koesoemasoemantri)
  • Universitas Pendidikan Indonesia
  • UIN Sunan Gunung Djati
  • Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman)
  • Politeknik Negeri Bandung (Polban)
  • Institut Seni Budaya Indonesia Bandung (ISBI)
  • Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS)

Di Negara Indonesia, Provinsi DKI Jakarta memiliki IPM tertinggi yaitu sebesar 77.60 pada tahun 2010. Apresiasi peningkatan dan pemerataan pendidikan untuk masyarakat Nusantara dilakukan diantaranya melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem). Dalam program beasiswa ini Anak asli timor berkesempatan melanjutkan studinya untuk tahun ajaran 2015 ke jenjang setingkat sekolah menengah atas di sejumlah daerah Tatar Pasundan, Jawa Barat. Pemerintah Kota Bandung akan mendorong program pendidikan bagi para siswa asal Papua dan berencana akan meningkatkan jumlah siswa Papua yang akan bersekolah di Bandung. Program Adem bergulir sejak 2013. Memasuki tahun ketiga atau 2015 ini sudah 1.304 anak Papua menimba ilmu ke tingkat SMA atau SMK di Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Bali. Untuk program ADEM 2015 tercatat 505 anak Papua menempuh pendidikan SMA dan SMK di enam provinsi tersebut.

Kesehatan

Sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, kota Bandung memiliki sarana pelayanan kesehatan yang paling lengkap di provinsi ini. Sampai tahun2007, kota Bandung telah memiliki 30 unit rumah sakit dan 70 unit puskesmas yang tersebar di kota ini, di mana dari 17 unit rumah sakit tersebut diantaranya telah memiliki 4 pelayanan kesehatan dasar sedangkan selebihnya merupakan rumah sakit khusus. Pelayanan kesehatan dasar tersebut meliputi pelayanan spesialis bedah, pelayanan spesialis penyakit dalam, pelayanan spesialis anak serta pelayanan spesialis kebidanan dan kandungan.

Dari jumlah tenaga medis yang tercatat di kota Bandung dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 adalah 86 orang tenaga medis untuk melayani 100.000 penduduk.

Perhubungan

Sampai pada tahun 2004, kondisi transportasi jalan di kota Bandung masih buruk dengan tingginya tingkat kemacetan serta ruas jalan yang tidak memadai, termasuk masalah parkir dan tingginya polusi udara. Permasalahan ini muncul karena beberapa faktor diantaranya pengelolaan transportasi oleh pemerintah setempat yang tidak maksimal seperti rendahnya koordinasi antara instansi yang terkait, ketidakjelasan wewenang setiap instansi, dan kurangnya sumber daya manusia, serta ditambah tidak lengkapnya peraturan pendukung.

Infrastruktur

Sampai tahun 2000 panjang jalan di kota Bandung secara keseluruhan baru mencapai 4.9 % dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran 15-20 %. Pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas jalan dan penataan kawasan mesti menjadi perhatian bagi pemerintah kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota terkemuka. Pada 25 Juni 2005, jembatan Pasupati resmi dibuka, untuk mengurangi kemacetan di pusat kota, dan menjadi landmark baru bagi kota ini. Jembatan dengan panjangnya 2.8 km ini dibangun pada kawasan lembah serta melintasi Ci Kapundung dan dapat menghubungkan poros barat ke timur di wilayah utara kota Bandung.

Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari Jakarta melalui Cianjur, Puncak dan Bogor, saat ini dapat dicapai melalui jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) yang hanya berjarak sekitar 150 km dengan waktu tempuh antara 1.5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari jalan Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), yang sudah dibangun sebelumnya.

Angkutan Kota dan Bus Kota

Untuk transportasi di dalam kota, masyarakat Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab disebut angkot[28]. Selain itu, bus kota dan taksi juga menjadi alat transportasi di kota ini. Sedangkan sebagai terminal bus antarkota dan provinsi di kota ini adalah terminal Leuwipanjang untuk rute barat dan terminal Cicaheumuntuk rute timur. Travel point to point antara Bandung-Jakarta memiliki poolnya sendiri-sendiri, tetapi semua travel memiliki juga pool di Terusan Pasteur, jalan menuju tol Bandung-Jakarta.

Pada 24 September 2009, TMB (Trans Metro Bandung) resmi beroperasi, walaupun sempat diprotes oleh sopir angkot setempat. TMB ini merupakan proyek patungan antara pemerintah kota Bandung dengan Perum II DAMRI Bandung dalam memberikan layanan transportasi massal dengan harga murah, fasilitas dan kenyamanan yang terjamin serta tepat waktu ke tujuan.

Pesawat

Kota Bandung memiliki sebuah pelabuhan udara yang bernama Bandar Udara Husein Sastranegara untuk menghubungkan kota ini dengan beberapa kota-kota lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Menado, Yogyakarta, Batam, Mataram, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Pangkalpinang, Semarang, dan Medan. Sedangkan untuk rute luar negeri diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam. Kapasitas Terminal Airport sekarang ini sedang dikembangkan menjadi berkapasitas tiga kali lipat semula.

Kereta Api

Kota Bandung juga mempunyai stasiun kereta api yang setiap harinya melayani rute dari dan ke Jakarta, ataupun Semarang, Surabaya dan Yogyakarta, yaitu Stasiun Bandunguntuk kelas bisnis dan eksekutif. Sedangkan Stasiun Kiaracondong melayani rute yang sama (kecuali Jakarta) untuk kelas ekonomi.

Selain 2 buah stasiun tersebut, terdapat 5 stasiun KA lain yang merupakan stasiun khusus peti kemas, yakni Gedebage, Cimindi, Andir, Ciroyom dan Cikudapateuh.

Pelayanan publik

Pada tahun 2008, pemerintah merencanakan pembangunan Pusat Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage, namun sempat diprotes warga setempat. Dan baru pada tahun 2010 wacana pembangunan PLTSa ini kembali digulirkan, di mana tendernya akan dilakukan pada November 2010 dan proyek ini akan dimulai pada awal 2011 dan diperkirakan selesai pada akhir 2012.

Sementara untuk melayani kebutuhan akan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM kota Bandung saat ini baru mampu memasok air untuk 66 % dari total jumlah penduduknya. Hal ini terjadi karena semakin berkurangnya debit air baku, baik sumber air dalam tanah maupun mata air. Sementara itu penggunaan sumber air dalam tanah di kota ini sudah memainkan penting dalam pemenuhan kebutuhan air minum sejak dimulai pembangunan kota ini di akhir abad ke-19, namun seiring dengan perkembangan kota terutama berkembangnya industri serta ditambah kurangnya regulasi dalam konservasi sumber air sehingga menjadikan masalah air minum semakin rumit dan perlu penangganan khusus.

Saat ini sebagian besar sumur artesis milik PDAM, tidak lagi berfungsi termasuk andalan utama pasokan air baku dari Sungai Cisangkuy yang berasal dari Sungai Cilaki melalui Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca. Selain itu pendistribusian air pada masyarakat kadangkala dilakukan secara bergilir dan juga air yang didistribusikan kotor dan keruh pada jam-jam tertentu.

Perekonomian

Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini disamping terus berkembangnya sektor industri. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan, 28.16 % pada sektor jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor pertanian hanya menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor angkutan, bangunan, keuangan dan lainnnya.

Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar kota lain di Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi tahunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sebagai faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan laju inflasi pada kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini terutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok sandang, yaitu penurunan harga emas perhiasan. Sebaliknya, inflasi Kota Bandung mengalami tekanan yang berasal dari kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar internasional.

Sementara itu yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil pajak daerah dan retribusi daerah, sedangkan dari hasil perusahaan milik daerah atau hasil pengelolaan kekayaan daerah masih belum sesuai dengan realisasi.

Kelompok Triwulan II 2009 Triwulan III 2009 Triwulan IV 2009 Triwulan I 2010
Bahan makanan 5.30 4.35 4.02 3.96
Makanan jadi 5.93 6.21 5.85 5.39
Perumahan 2.62 0.11 1.74 1.97
Sandang 3.80 3.77 5.09 -1.74
Kesehatan 5.52 5.40 5.32 2.20
Pendidikan 6.88 7.55 3.31 3.71
Transporstasi -9.11 -8.64 -5.98 1.09
Total 2.17 1.53 2.11 2.86

Pariwisata dan Budaya

Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda.

Diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung[39], Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.

Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955, Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi,Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.

Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat diminati oleh masyarakat terutama pada saat hari minggu maupun libur sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan sekarang dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari.

Selain itu beberapa kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan maupun factory outlet juga tersebar di kota ini diantaranya, di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah tersebar di kota Bandung, beberapa di antaranyaIstana Plaza Bandung, Bandung Indah Plaza, Paris Van Java Mall, Cihampelas Walk, Trans Studio Mall, Bandung Trade Center, Plaza Parahyangan, Balubur Town Square, danMetro Trade Centre. Terdapat juga pusat rekreasi modern dengan berbagai wahana seperti Trans Studio Resort Bandung, Trans Studio Bandung, yang terletak pada lokasi yang sama dengan Trans Studio Mall.

Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal di kota ini diantaranya Pasar Baru, Pasar Gedebage dan Pasar Andir. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini.[43] Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapaiyang dibuat dari singkong yang difermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa.

Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra.

Olahraga

Salahsatu Pertandingan Kesebelasan Persib Bandung melawan Arema Cronus di Stadion Si Jalak Harupat

Masyarakat kota Bandung dan sekitarnya merupakan penggemar fanatik atau dikenal dengan istilah bobotoh untuk Persib Bandung, yaitu sebuah klub sepak bola yang bermain di kompetisi Liga Super Indonesia yang berdiri sejak tahun 1933 [44], klub ini menggunakan Stadion Siliwangi namun pada musim kompetisi LSI 2009-2010 Stadion Si Jalak Harupat juga digunakan klub ini untuk pertandingan kandang. Rencananya mulai tahun 2015 Persib Bandung menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api di kawasan Gede Bage, Bandung Timur sebagai markas dan tempat untuk laga kandang, Selain itu di kota ini terdapat juga beberapa klub sepak bola lain yang bermain diLiga Super Indonesia yaitu Pelita Bandung Raya. Garuda Speedy Bandung[45] merupakan sebuah klub basket yang bermarkas di kota ini dan bermain pada kompetisi NBL Indonesia.

Media

Radio

Kota Bandung juga memiliki beberapa terdiri dari 78-stasiun radio bersiaran lokal seperti:

Frekuensi Signal Nama Stasiun
540-KHz AM Radio Programma 4 Radio Republik Indonesia
702-KHz Radio Bravo Medika  
810-KHz Radio Kandaga  
828-KHz Radio Kharisma  
918-KHz Radio Debora  
936-KHz Radio Budaya Sari  
1116-KHz Radio Barani  
1170-KHz Radio Dios  
1215-KHz Radio Programma 3 Radio Republik Indonesia
1224-KHz Radio Sonata  
1277-KHz Radio Trios  
1314-KHz Radio Mutiara  
1458-KHz Radio Fajri  
1476-KHz Radio Rodja  
87.7-MHz FM Radio Hard Rock Bandung Radio Hard Rock
88.1-MHz Radio SE Bandung  
88.5-MHz Radio Mora Mora Group
88.9-MHz Radio Auto  
89.3-MHz Radio Berita Bandung Radio Elshinta News and Talk
89.7-MHz Radio Global Bandung Radio Global
90.1-MHz Radio Zora Radio Sonora
90.5-MHz Radio Cakra Ardan Group
90.9-MHz Radio Lita  
91.3-MHz Radio SINDO Trijaya Bandung Radio SINDO Trijaya
91.7-MHz Radio INB  
92.1-MHz Radio Mei Sheng  
92.5-MHz Radio Maestro  
92.9-MHz Radio Arus Rizki  
93.3-MHz Radio Sonora Bandung Radio Sonora
93.5-MHz Radio Inspira  
93.7-MHz Radio Paramuda Paramuda Group
94.1-MHz Radio Qyu  
94.4-MHz Radio Delta Bandung Radio Delta
94.8-MHz Radio ON  
95.6-MHz Radio B Ardan Group
96.0-MHz Radio Programma 2 Radio Republik Indonesia
96.4-MHz Radio Bobotoh  
96.8-MHz Radio Kencana  
97.2-MHz Radio NewShinta  
97.6-MHz Radio Programma 1 Radio Republik Indonesia
98.0-MHz Radio Mayanada  
98.4-MHz Radio Prambors Bandung Radio Prambors
98.8-MHz Radio Raka  
99.2-MHz Mom And Kids Radio Mom And Kids Radio
99.6-MHz Radio Thomson Bandung  
100.0-MHz Radio Nintyniners Bandung Radio Nintyniners Jakarta
100.4-MHz Radio KLCBS  
100.7-MHz Radio GRG  
100.9-MHz Radio Candra  
101.1-MHz Radio MGT  
101.5-MHz Radio Dahlia Dahlia Group
101.9-MHz Radio Cosmo  
102.3-MHz Radio Rase  
102.7-MHz Radio MQ MQ Group
103.1-MHz Radio OZ Radio OZ Jakarta
103.5-MHz Radio Chevy  
103.9-MHz Radio Hits Dahlia Group
104.7-MHz Radio Rama Rama Group
105.1-MHz I-Radio Bandung I-Radio
105.5-MHz Radio Garuda  
105.9-MHz Radio Ardan Ardan Group
106.3-MHz Radio Urban  
106.7-MHz Radio Mara Ghita  
106.9-MHz Radio Gitanada  
107.1-MHz Radio K-Lite Radio Sonora
107.2-MHz Radio Mustika  
107.3-MHz Radio Rakita  
107.4-MHz Radio Alfa  
107.5-MHz Radio Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat
107.6-MHz Radio Suara Kemanusiaan  

Surat kabar

Kota Bandung juga memiliki beberapa tediri dari 14-surat kabar yang terbit di kota ini antara lain:

Nama Jenis Jaringan Perusahaan Bahasa
Koran SINDO Edisi Jawa Barat Nasional Koran SINDO SINDOMedia (Media Nusantara Citra) Indonesia
Suara Pembaruan Edisi Jawa Barat Suara Pembaruan BeritaSatu Media Holdings
Republika Edisi Jawa Barat Republika Mahaka Media
Kompas Edisi Jawa Barat Kompas Kompas Gramedia
Bisnis Indonesia Edisi Jawa Barat Bisnis Indonesia Jurnalindo Aksara Grafika
Media Indonesia Edisi Jawa Barat Media Indonesia Media Group
Koran Tempo Edisi Jawa Barat Koran Tempo Tempo Media
The Jakarta Post Bandung Edition The Jakarta Post Kompas Gramedia Inggris
Pikiran Rakyat Lokal Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat Indonesia
Galamedia
Radar Bandung Jawa Pos Grup Jawa Pos
Bandung Ekspres
Tribun Bandung Kompas Kompas Gramedia
Bisnis Bandung Bisnis Indonesia Jurnalindo Aksara Grafika

Televisi

Televisi terrestrial

Kota Bandung memiliki 24-stasiun televisi (15-siaran nasional dan 9-siaran lokal) antara lain:

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama Perusahaan Ternama(PT) Pemilik Status Negara
21 479.250-MHz UHF BCTV Bandung CTV Banten PT Bandung Cahaya Televisi Karsa Group Lokal  Indonesia
22 479.250-MHz iNews TV   PT Televisi Berita Indonesia Media Nusantara Citra Nasional
24 495.250-MHz Garuda Vision O Channel PT Omni Intivision Surya Citra Media Berjaringan
26 511.250-MHz I Channel Bandung BeritaSatu News PT Bandung Media Visual BeritaSatu Media Holdings
28 527.250-MHz Parijz van Java TV Jawa Pos TV PT Esa Visual Padjadjaran Televisi Jawa Pos Group
30 543.250-MHz NET.   PT Net Mediatama Indonesia Indika Group Nasional
34 575.250-MHz Kompas TV   PT Gramedia Media Nusantara Kompas Gramedia
36 591.250-MHz Rajawali Televisi   PT Metropolitan Televisindo Rajawali Corpora
38 607.250-MHz Bandung TV Bali TV (Indonesia Network) PT Bandung Media Televisi Indonesia Kelompok Media Bali Post Berjaringan
40 623.250-MHz TVRI Nasional TVRI PT Televisi Republik Indonesia Pemerintah Indonesia Nasional
TVRI Jawa Barat Pemeritah Jawa Barat Lokal
42 639.250-MHz Trans TV   PT Televisi Transformasi Indonesia Trans Media Nasional
44 655.250-MHz Trans7   PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
46 671.250-MHz Global TV   PT Global Informasi Bermutu Media Nusantara Citra
48 687.250-MHz tvOne   PT Lativi Media Karya Visi Media Asia
50 703.250-MHz RCTI   PT Rajawali Citra Televisi Indonesia Media Nusantara Citra
52 719.250-MHz SCTV   PT Surya Citra Televisi Surya Citra Media
54 735.250-MHz Indosiar   PT Indosiar Visual Mandiri
56 751.250-MHz Metro TV   PT Media Televisi Indonesia Media Group
58 767.250-MHz ANTV   PT Cakrawala Andalas Televisi Visi Media Asia
60 783.250-MHz MQTV   PT Manajemen Qolbu Televisi Abdullah Gymnastiar Lokal
62 799.250-MHz MNCTV   PT Televisi Pendidikan Indonesia Media Nusantara Citra Nasional

Televisi berlangganan

Kota Bandung juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:

  • Aora TV
  • BiG TV
  • First Media
  • Indovision/Top TV
  • K-vision
  • Max3
  • Nexmedia
  • OkeVision
  • OrangeTV
  • Skynindo
  • TransVision
  • Topas TV
  • Viva+

Musik dan Hiburan

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional masyarakat Sunda di kota ini dan Jawa Barat pada umumnya, alat musik ini terbuat dari bahan bambu.

Bandung banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Bandung antara lain Noah, The Titans, Setia Band,SM*SH, Burgerkill, Putri Penelope, Ungu, Rida Sita Dewi, Cokelat, Pas Band, Mocca dan The Changcuters serta banyak band indie lainya salah satunya yang go internasional yaitu The Sigit.

Penyanyi dari Bandung antara lain: Nazril Irham, Meistika Senichaksana, Donita, Anisa Rahma, Lala Karmela, Rita Effendy, Irene Justine, Tamara Bleszynski, Salman Aditya,Sammy Simorangkir, Sherina Munaf, Nita Thalia, Meriam Bellina, Shinta Dewi, Ruth Sahanaya, Nuri Maulida, Adinda Purnama Adi, Dewi Lestari, Novia Kolopaking, Nicky Astriadan Nike Ardilla.

Kuliner

  • Baso Tahu
  • Batagor (Baso Tahu Goreng)
  • Brownies Amanda
  • Surabi
  • Peuyeum
  • Cendol
  • Surabi
  • Oncom
  • Peuyeum Bandung
  • Colenak
  • Cireng
  • Karedok
  • Ambokueh
  • Lotek
  • Bandrek
  • Bajigur
  • Ketan Bakar
  • Peuyeum Ketan
  • Bandros
  • Bala-bala (bakwan)
  • BusKud
  • Gehu (toge tahu)
  • De Risol
  • Comro (Oncom di Jero)
  • Misro (Amis di Jero)
  • Cireng (aci di goreng)
  • Cimol (aci di gemol)
  • Cilok (aci di colok)
  • Cilung (aci di gulung)
  • Gorolong Lamot
  • Surandil
  • Candil
  • Endog-endogan
  • Galendo
  • Es Goyobod
  • Seblak
  • Tahu Gejrot
  • Gehu Pedas

Cuaca Kota Bandung

Data iklim kota Bandung
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.3
(84.7)
27.7
(81.9)
28.6
(83.5)
29.5
(85.1)
29.7
(85.5)
29.8
(85.6)
30.0
(86)
29.9
(85.8)
29.7
(85.5)
29.4
(84.9)
29.2
(84.6)
28.0
(82.4)
29.2
(84.6)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.9
(75)
23.3
(73.9)
23.4
(74.1)
24.1
(75.4)
24.2
(75.6)
23.5
(74.3)
22.9
(73.2)
23.4
(74.1)
23.6
(74.5)
23.7
(74.7)
23.7
(74.7)
23.7
(74.7)
23.6
(74.5)
Curah hujan mm (inci) 19.7
(0.776)
20.3
(0.799)
19.5
(0.768)
19.6
(0.772)
19.4
(0.764)
17.3
(0.681)
16.7
(0.657)
17.7
(0.697)
17.9
(0.705)
18.8
(0.74)
19.7
(0.776)
19.4
(0.764)
156.4
(6.157)
Rata-rata hari hujan (≥ 0.01 in) 11.4 10.8 11.2 6.2 3.3 1.4 0.4 0.9 2.1 4.1 8.7 9.6 70.1
Sumber: Pemerintah kota Bandung

Kota kembar

Kota-kota lain yang menjadi bagian dari proyek kota kembar dari kota Bandung adalah:

  • Bendera Amerika Serikat Fort Worth, Texas, Amerika Serikat
  • Bendera Jerman Braunschweig, Jerman
  • Bendera Italia Bari, Italia
  • Bendera Australia New South Wales, Australia
  • Bendera Australia Bega Valley, Australia
  • Bendera Jepang Hamamatsu, Jepang
  • Bendera Republik Rakyat Tiongkok Yingko, RRT
  • Bendera Republik Rakyat TiongkokLiuzhou RRT
  • Bendera Slowakia Topolcianky, Slowakia
  • Bendera Filipina Cebu, Filipina
  • Bendera Korea Selatan Suwon, Korea Selatan
  • Bendera Indonesia Purwokerto, Indonesia
  • Bendera Republik Rakyat Tiongkok Tianjin, RRT

Sumber: Situs Kota BandungWikipedia

Speak to us



The government is identifying new projects across the whole of the West Java. Investors who are interested in our projects can find out more by contacting us.